Tiada yang sulit bagi Allah Swt untuk menciptakan siang dan malam. Bagi Allah Swt menciptakan gajah, semut, binatang yang kecil atau besar sama saja. Menciptakan langit yang tanpa tiang, dipenuhi benda-benda angkasa, membuat langit hingga tak berujung / memiliki batas, mudah saja. Tidak perlu bantuan siapa pun. Menciptakan yang demikian, juga menjaganya sama sekali sangat mudah bagi Allah Swt.
Sekali pun Allah Swt menciptakan malaikat, ini hanya ingin membuktikan kalau Allah Swt memberikan tugas kepada salah satu jenis makhluknya untuk mengurusi makhluk yang lain. Dapat dibayangkan, ketika seorang muslim, sebelum keluar rumah sambil berdo’a, “Ya Allah. Jagalah rumah (ku) ini.” Lalu, apakah Allah Swt akan turun dari arasy, dan menjaga rumah seorang muslim tersebut layaknya satpam atau tenaga security? Tentu tidak. Sebab, jika barang dari rumah orang tersebut, katakanlah hilang karena ada pencuri, dengan mudahnya seorang muslim tadi menuduh Allah Swt tidak becus menjaga rumahnya.
Contoh lain misalnya ada seorang Muslim yang hendak tidur. Lalu ia berdoa pada Allah Swt agar dijaga dan dijauhkan dari kematian mendadak. Allah Swt pasti akan mengirimkan malaikat sampai ia terbangun. Apakah Allah Swt akan turun dari arasy, lalu duduk di sebelah Anda, sampai Anda terbangun? Setelah terbangun lalu mempertanyakan dimana Allah Swt ketika Anda terbangun tidak nampak sama sekali? Jika memang demikian, yang Anda pikirkan, maka sama saja Anda menyuruh Allah Swt layaknya pembantu atau penjaga yang setiap waktu bisa diperintah karena digaji.
Adanya Malaikat, berarti adanya bentuk dari yang lebih tinggi dari Malaikat yang bisa memerintahkan, sehingga Allah Swt tidak dianggap sebagai tenaga security bagi rumah anda, sebagai baby sister yang yang mengawasi anak-anak Anda ketika tidur.
Wallahu a’lam bi ash-shawab.
Subhanallah wa bihamdihi, Subhanakallahumma wa bihamdika Asyhadu Allaailaaha illa anta, astaghfiruka wa atuubu ilaih
Sumber : http://calon-masturah.blogspot.com
Sekali pun Allah Swt menciptakan malaikat, ini hanya ingin membuktikan kalau Allah Swt memberikan tugas kepada salah satu jenis makhluknya untuk mengurusi makhluk yang lain. Dapat dibayangkan, ketika seorang muslim, sebelum keluar rumah sambil berdo’a, “Ya Allah. Jagalah rumah (ku) ini.” Lalu, apakah Allah Swt akan turun dari arasy, dan menjaga rumah seorang muslim tersebut layaknya satpam atau tenaga security? Tentu tidak. Sebab, jika barang dari rumah orang tersebut, katakanlah hilang karena ada pencuri, dengan mudahnya seorang muslim tadi menuduh Allah Swt tidak becus menjaga rumahnya.
Contoh lain misalnya ada seorang Muslim yang hendak tidur. Lalu ia berdoa pada Allah Swt agar dijaga dan dijauhkan dari kematian mendadak. Allah Swt pasti akan mengirimkan malaikat sampai ia terbangun. Apakah Allah Swt akan turun dari arasy, lalu duduk di sebelah Anda, sampai Anda terbangun? Setelah terbangun lalu mempertanyakan dimana Allah Swt ketika Anda terbangun tidak nampak sama sekali? Jika memang demikian, yang Anda pikirkan, maka sama saja Anda menyuruh Allah Swt layaknya pembantu atau penjaga yang setiap waktu bisa diperintah karena digaji.
Adanya Malaikat, berarti adanya bentuk dari yang lebih tinggi dari Malaikat yang bisa memerintahkan, sehingga Allah Swt tidak dianggap sebagai tenaga security bagi rumah anda, sebagai baby sister yang yang mengawasi anak-anak Anda ketika tidur.
Wallahu a’lam bi ash-shawab.
Subhanallah wa bihamdihi, Subhanakallahumma wa bihamdika Asyhadu Allaailaaha illa anta, astaghfiruka wa atuubu ilaih
Sumber : http://calon-masturah.blogspot.com
0 komentar: